Doa : Mohon Penyertaan Tuhan untuk Hari Ini

Tuhan,
Jagalah aku ya Tuhanku, dari noda dosa hari ini,
Semoga aku dapat berdoa dan bekerja dengan rajin dan tekun,
dan semoga semua kata serta perbuatanku hari ini menyenangkan-Mu.

Semoga aku dapat mengesampingkan keinginanku,
serta dapat menunjukkan kepatuhanku,
bantulah aku dalam mematikan keinginan dagingku,
hanya untuk hari ini.

Semoga aku tidak berkata-kata salah,
beromong kosong,
dan berbicara tanpa berpikir;
serta dapat menutup bibirku,
hanya untuk hari ini.

Semoga aku dapat menunjukkan keprihatinanku, ya Tuhan,
dengan suasana gembira;
dan senantiasa setia kepada karunia kasih-Mu,
hanya untuk hari ini.

Bila hari ini gelombang kehidupanku menyurut,
berikan kepadaku Sakramen Kudus-Mu,
ya Tuhan yang Maha Kasih.

Maka aku tidak berdoa untuk kebutuhan esok,
tetapi lindungi, bimbing dan kasihi aku, ya Tuhan,
hanya untuk hari ini.

Suster M. Xavier S.N.D

It’s getting serious…

Saya selalu merasa tidak banyak informasi mengenai ajaran Katolik dan Ketertarikan sejenis (Same-Sex Attraction) di Indonesia. Entah memang ini masih satu subyek yang tabu untuk dibicarakan di seputaran gereja atau memang banyak orang yang tidak peduli untuk mencari tau. Itulah alasan kenapa saya membuat blog dua tahun lalu. saya akui, 2 tahun ini saya masih memposting sedikit karena memang ini belum menjadi prioritas saya kemarin-kemarin. Namun begitu, saya akan coba untuk fokus memposting di sini selama beberapa bulan ke depan.

Untuk pertanyaan bisa menghubungi saya di peter[dot]dent2015[at]gmail[dot]com.

Dokumen-Dokumen Takhta Suci (Kongregasi Ajaran Iman) tentang Homoseksualitas

Berikut daftar Dokumen-Dokumen Takhta Suci (Kongregasi Ajaran Iman) tentang Homoseksualitas :

A. Artikel 8, Pastoral dan Homoseksualitas (SC Pro Doctrina Fidei, 29-12-1975 “Persona Humana” art. 8, Declaratio de quibusdam quaestionibus ad sexualem ethicam spectantibus, December 29, 1975).

B. Surat Kepada Para Uskup Gereja Katolik tentang Reksa Pastoral Orang-Orang Homoseksual (Letter to the Bishops of the Catholic Church on the Pastoral Care of Homosexual Person, October 1, 1986).

Continue reading

Kenali Ketergantungan Emosional pada persahabatan

Semakin banyak, anak-anak muda yang terjerumus dalam dunia homoseksualitas. Pernah lihat cewek-cewek usia remaja yang sangat mesra dengan teman sama kelamin. Saya bahkan pernah melihat ebong-ebong (lesbian) yang berusia sangat muda sedang bercumbu di pinggir jalan yang remang-remang dengan santainya. Semakin lama semakin banyak saja. Saya pernah bertanya apakah mereka melakukannya karena disakiti oleh lawan jenis, mereka mengaku belum pernah berpacaran dengan lawan jenis. Mereka mengalami sensasi persahabatan sama jenis yang begitu intim sehingga merasa terpuaskan dengan hubungan sama jenis. Mereka sudah bergantungan secara tidak wajar kepada sahabatnya.

Bersahabat itu baik, bergantung kepada sahabat itu baik apabila masih dalam situasi yang wajar. Ketergantungan emosional adalah dimana seseorang bergantung kepada orang yang dekat dengannya secara tidak wajar.

Continue reading

A Masculine Response to Same-Sex Attraction

One of our readers, inspired by Fr. Ryan O’Neill’s recent article, offered the following article about his own experience of healing through authentic masculine friendships.

As I lay in my bed and stared at the ceiling, I wondered if what I was about to say was going to change everything. My college roommate, Mike, and I were in our dorm room, and it was probably around one in the morning. He was one of my best friends, but I knew what I was planning on telling him in the next moment could ruin our friendship forever. 

You see, I was going to tell him that I had same-sex attraction. 

I was going to tell him that I wasn’t like him; that for years I had struggled with depression and even some suicidal thoughts as I tried to accept that this was the particular Cross that Christ had asked me to carry. Continue reading

Apakah Homoseksual itu Dosa?

Minggu lalu, saya baru membeli buku Anda Punya Pertanyaan, Allah Punya Jawaban yang ditulis oleh Peter Kreeft, seorang pembicara Katolik yang bagus karena beliau bisa menjelaskan ajaran Katolik dengan bahasa yang mudah dicerna.

Salah satu pertanyaan di dalam buku tersebut adalah pertanyaan yang ada di judul post ini dan begini penjelasan beliau.

Kaum heteroseksual atau “orang-orang lurus” seharusnya tidak mencap kaum homoseksual, atau “gay”, sebagai orang yang lebih berdosa daripada mereka sendiri. Santo Paulus dalam Roma 1, mencantumkan daftar dosa yang salah bagi manusia. Di antara dosa-dosa itu terdapat kegiatan homoseksual. Tetapi kemudian, dalam bab selanjutnya, dia memperingatkan kita untuk tidak menyalahkan orang lain karena kita juga adalah pendosa: “karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah” (Rm 2:1). Kita mesti membenci dosa, tetapi mengasihi para pendosa, seperti yang dilakukan Allah kepada kita.

Continue reading

Legion of Mary kicked off Irish campus for promoting chastity apostolate

Courage Dublin

GALWAY, Ireland, December 6, 2013 (LifeSiteNews.com) – A student group associated with a popular Catholic lay apostolate has apologized for distributing literature from the Courage Community, an international Catholic organization that assists those who wish to leave the homosexual lifestyle.

The Legion of Mary, founded in Dublin in the early 20th century to help women escape prostitution, was “suspended” by the student’s union when they distributed the leaflets at The National University of Ireland, Galway.

Continue reading

Homoseksual di Youcat

YouCat

Bagaimana dengan homoseksual?

Gereja meyakini bahwa dalam tata penciptaan laki-laki dan perempuan dirancang untuk memerlukan kekhasan yang saling melengkapi dan untuk memasuki hubungan timbal balik sedemikian rupa sehingga memberi hidup bagi anak-anak. Itulah sebabnya perbuatan homoseksual tidak bisa disetujui oleh gereja. Namun, orang Kristen wajib menghormati dan mengasihi semua orang, tanpa memedulikan orientasi seksual mereka karena semua orang dihormati dan dikasihi oleh Allah.

Continue reading